sejauh mata memandang

Ketemu lagi pemirsa..pada kesempatan ini saya ingin berbagi lokasi tempat wisata yang kebetulan cuman berjarak 3 km dari rumahku.Belum banyak yang tahu bahwa di Bantul timur ada tempat wisata yang bernama Air terjun grojogan Tuondo.Dinamakan tuondo dari kata watu dan ondo yang maksudnya air terjun yang bertingkat tingkat seperti tangga(ondo),karena saya menghitung ada sekitar 7 tingkatan dari air terjun ini.O iya air terjun ini terletak di dusun Lemah abang Banyakan 3 Sitimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta.Untuk menuju ke tempat ini jika dari kota jogja anda dapat melalui jln wonosari km 8.sampai diperempatan sampakan atau kidfun belok ke kanan atau keselatan sejauh 3 km sampai nanti menemukan dusun banyakan.Dari tempat itu dapat bertanya pada penduduk setempat lokasi dari air terjun tuondo lemah abang.
Berikut penampakan air terjun ketika team mengunjungi air terjun.sayangnya kami gak sampai di air terjun yang paling atas dikarenakan kondisi jalan yang sangat licin karena habis diguyur hujan semalaman

Koordinat gps 7°51'56.3"S 110°25'55.2"E

http://goo.gl/maps/AjLdM

Pada hari minggu 19 mei 2013 saya dan 2 temenku menyempatkan diri nonton festival kesenian kulonprogro yang bertempat di Balelangit,Salamharjo,Sentolo,Kulonprogro,berangkat dari rumahku diBanguntapan,Bantul jam 09.00.setelah menempuh perjalanan 45 menit akhirnya kami sampai, Kegiatan Festival Kesenian Rakyat Kulon Progo ini akan mementaskan kesenian unggulan dari Kabupaten Kulon Progo sebagai pelaksanaan kesepakatan bersama dan amanat Bupati Kulon Progo tentang “One Sub District One Art”. Kegiatan ini juga akan dibersamakan dengan Launching Pemenang Lomba Cipta Lagu Etos Kerja Kulon Progo. Peserta Festival Kesenian Rakyat Kulon Progo sebanyak 12 kontingen dari setiap kecamatan di Kab. Kulon Progo. Setiap kontingen menampilkan kesenian unggulan sebagai perwakilan dari kecamatan asalnya. Kontingen: 1. Kec. Wates - Jathilan tradisional “TURONGGO WULUNG” -Seworan, Triharjo, Wates 2. Kec. Pengasih - KETHOPRAK PUSPA BUDHAYA - Menggungan, Tawangsari, Pgs 3. Kec. Temon - Jathilan tradisional “SEKAR ARUM” - Selong, Palihan, Temon 4. Kec. Panjatan KERONCONG TUNAS MUDA Panjatan 5. Kec. Galur - Reog “BHEKSA AMONG RAGA” - Karangsewu, Galur 6. Kec. Kokap - Krumpyung “LARAS WISMA” - Hargowilis , Kokap 7. Kec. Lendah Hadroh - “NURUL MUHTADIN” - Sidorejo, Bumirejo, Lendah 8. Kec. Sentolo Oglek - “TURANGGA SETA” - Gedangan, Lendah dan angguk putri sekar pujiani 9. Kec. Nanggulan - Panjidur “LANGEN KRIDHA TAMA” - Jambon, Danamulya, Nanggulan 10. Kec. Girimulyo - Wayang Topeng “NGESTI BUDAYA” - Kamal, Pendawareja, Girimulyo 11. Kec. Samigaluh - Lengger Tapeng - “ENDRA CIPTA” Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh. 12. Kalibawang - Jabur “MARDI BUDAYA” - Semaken II, Banjararum, Kalibawang berikut foto penampilan Reog “BHEKSA AMONG RAGA” - Karangsewu, Galur dan ini penampilan grup kesenian lengger tapeng ENDRA CIPTA” Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh

Memory tgl 3 juni 2012 ketika kami mengunjungi pantai ngobaran di kanigoro saptosari gunungkidul sejauh mata memandang melamunkan si dia didepan dewa shiwa dibelakang dewa brahma trimurti pintu gerbang pura kejawan ngobaran wkwkwkwk..merayu sang durga pantai nguyahan disamping ngobaran pantai ngobaran dari atas gardu pandang

Acara menarik digelar di Waduk Sermo Kulonprogo sejak pagi hingga sore tadi. Festival Reog dan Jathilan, itulah acara yang disaksikan ratusan orang dari berbagai daerah di DIY. tgl 3 juni 2012 saya dan teman berangkat dari rumah kami di banguntapan bantul menuju ke waduk sermo yang berada di hargowilis kokap kulonprogo yogyakarta,hari itu ada event festival jatilan dan reog se jogja. Acara yang menampilkan group kesenian reog dan jathilan se-DIY ini dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prop DIY dr Andung Prihadi Santoso MKes dan Kadinas Pariwisata DIY Tazbir Abdullah SH MHum. Acara bertujuan memperkuat ketahanan budaya bangsa ditengah masuknya budaya asing serta sarana hiburan bagi masyarakat umum..

Alamat: Desa Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia Pantai Ngobaran ternyata kaya pesona budaya; mulai dari pura, masjid yang menghadap ke selatan, hingga potensi kuliner terpendam yaitu landak laut goreng. Datang ke Pantai Ngrenehan dan menikmati ikan bakarnya belum lengkap kalau tak mampir di pantai sebelahnya, Ngobaran. Letak pantai yang bertebing tinggi ini hanya kurang lebih dua kilometer dari Pantai Ngrenehan. Tak jauh bukan? Penduduk Pantai Ngrenehan saja sering membicarakan dan mampir ke Pantai Ngobaran, mengapa anda tidak?

Ngobaran merupakan pantai yang cukup eksotik. Kalau air surut, anda bisa melihat hamparan alga (rumput laut) baik yang berwarna hijau maupun coklat. Jika dilihat dari atas, hamparan alga yang tumbuh di sela-sela karang tampak seperti sawah di wilayah padat penduduk. Puluhan jenis binatang laut juga terdapat di sela-sela karang, mulai dari landak laut, bintang laut, hingga golongan kerang-kerangan. Tapi yang tak terdapat di pantai lain adalah pesona budayanya, mulai dari bangunan hingga makanan penduduk setempat. Satu diantaranya yang menarik adalah adanya tempat ibadah untuk empat agama atau kepercayaan berdiri berdekatan. Apakah itu bentuk multikulturalisme? Siapa tahu. Bangunan yang paling jelas terlihat adalah tempat ibadah semacam pura dengan patung-patung dewa berwarna putih. Tempat peribadatan itu didirikan tahun 2003 untuk memperingati kehadiran Brawijaya V, salah satu keturunan raja Majapahit, di Ngobaran. Orang yang beribadah di tempat ini adalah penganut kepercayaan Kejawan (bukan Kejawen lho). Nama "Kejawan" menurut cerita berasal dari nama salah satu putra Brawijaya V, yaitu Bondhan Kejawan. Pembangun tempat peribadatan ini mengaku sebagai keturunan Brawijaya V dan menunjuk salah satu warga untuk menjaga tempat ini.